Menikmati Senja di Pantai Walakiri, Sumba Timur



Pernah nonton Film Susah Sinyal? Film ketiga besutan Ernest ini menjaring penonton hingga dua juta lebih. Film yang dibintangi oleh Adina Wirasti, Ernest Prakasa, Aurora Ribero, Reval Hady dan segenap komikus di bawah manajemen Ernest adalah film bergenre drama komedi.

Sepanjang menonton film ini, saya tak berhenti tertawa namun tak juga berhenti terkagum-kagum akan keindahan Sumba Timur yang menjadi salah satu lokasi film ini. Kebetulan sebelum menonton film ini, saya pernah berkunjung ke Sumba Timur. Saat kunjungan pertama, saya mengunjungi padang rumput Savana, melihat kuda-kuda berlarian di padang rumput dan mengunjungi pantai. Namun, salah satu pantai di Film Susah Sinyal belum saya datangi yaitu Pantai Walakiri, padahal lokasinya tidak jauh dari Waingapu, ibukota Kab. Sumba Timur.

Akhirnya....
Saat kunjungan ketiga, saya berkesempatan untuk datang ke pantai ini. Saat senja. saat air laut surut. Saat pohon bakau dapat menjadi objek kenarsisan saya dan kawan-kawan. 
Pohon bakau tidak terlalu banyak sebenarnya, namun daya pikatnya memang luar biasa. Sayangnya, beberapa sampah plastik ditaruh sembarangan di sela-sela cabang pohon. 
 
Saat pasang, Pantai Walakiri juga tetaplah elok meskipun pohon bakau yang menjadi objek terendam air laut. Karena saya datang saat senja, saya tak menemui air laut di bibir pantai sehingga keelokan lain pantai ini tak bisa saya nikmati.

Menurut cerita teman yang datang saat pasang, air laut pantai ini berwarna biru dan jernih. Di sebelah kanan pantai terdapat pasir putih yang menjorok ke arah laut menyerupai daratan. Tak hanya sampai di situ, pohon kelapa yang berjajar rapi di pinggir pantai membuat pantai ini benar-benar terlihat pantai karena pohon kelapa adalah salah satu identitas pantai. Apabila lapar atau haus, beberapa tempat makan tersedia di pinggir pantai. Menakjubkan!

Mengunjungi pantai ini, cukup menghabiskan waktu sekitar 30 menit dari Waingapu. Jalanan yang dilewati pun mulus ditambah bonus pemandangan bukit Sumba dengan padang rumput Savananya.

Tertarik? Yuuk ah, ke Sumba!


Tidak ada komentar

Posting Komentar