Benarkah Tidur yang Cukup dapat Menurunkan Berat Badan?


Kamu sedang program diet untuk menurunkan berat badan? Sudah olahraga tapi masih belum banyak yang turun? Atau sudah mati-matian mengatur pola makan : mengurangi nasi bahkan tidak makan nasi, banyak makan sayur dan buah, mengurangi tepung dan gula.  Sudah menahan lapar tapi jebol juga benteng pertahanan? Selain kembali mengecek mindset, coba deh cek apakah tidur atau istirahatmu cukup?

Sepanjang mengatur pola makan (diet), tidur bagi saya merupakan faktor yang berperan penting. Tidur yang cukup membuat mood atau suasana hati menjadi lebih baik sehingga tidak membuat saya mudah stress. Kalau kurang tidur biasanya saya uring-uringan, larinya ujung-ujungnya ke makanan. Kok bisa ya?

Nah, ternyata tidur dapat memudahkan kita dalam menurunkan berat badan. Berikut manfaat tidur untuk tubuh lebih langsing….

Mengontrol Metabolisme Tubuh

Metabolisme tubuh merupakan proses tubuh dalam mengubah makanan dan minuman menjadi energi. Selama proses ini, kalori yang terdapat dalam makanan dan minuman akan bekerja dengan oksigen untuk menghasilkan energi untuk tubuh sehingga dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

Tidur yang cukup dan baik mampu mengontol metabolisme tubuh, dengan begitu pencernaan akan berlangsung dengan lancar dan baik. Jika pencernaan berjalan lancar dan baik, tubuh akan menggunakan energi untuk membakar kalori. Nah, jika kalori terbakar dan terjadi defisit kalori, maka tubuh kamu akan langsing.

Indikasi pencernaan yang lancar, salah satunya adalah BAB alias buang air besar yang juga lancar setiap paginya.

Menormalkan Produksi Hormon Insulin.

Balik lagi ke metabolisme tubuh, hormon insulin yang diproduksi pankreas ternyata menjadi bagian penting dalam sistem metabolisme tubuh. Saat kita mengkonsumsi makanan, insulin in akan dilekuarkan pankreas untuk mengubah glukosa menjadi energi yang digunakan tubuh untuk beraktivitas.  Selain itu hormon insulin juga membantu sistem tubuh untuk menyimpan energi.

Nah, jika kurang tidur produksi insulin akan berkurang sampai 30 persenan. JIka produksi insulin berkurang, sel sel akan kekurangan energi. Makanya agar glukosa dari makanan dapat diubah oleh pankreas menjadi energi, tidur adalah salah satu kuncinya. Apabila kurang tidur glukosa tidak diubah secara penuh sehingga menumpuk menjadi lemak.

Mengurangi Stress.

“Stress… stress… obatnya iman dan takwa…”

Lagu Bang Haji Rhoma Irama tentang stress ada benarnya, tapi ternyata tidur dapat mengurangi stress lho.

Seperti yang saya kemukakan di atas, kalau saya kurang tidur, saya jadi uring-uringan. Seharian mood nggak beresa bawaannya pengan marah melulu he..he… Tapi kalau cukup tidur, badan jadi bugar di pagi harinya dan siap untuk bergerak untuk menjalani hidup.

Untuk beberapa orang kalau sedang stress atau suasana hati (mood) sedang nggak baik, larinya pasti ke makan. Kenapa bisa begitu ya?

Ketika sedang stress, hormon kortisol akan meningkat. Hormon kortisol memiliki pengaruh dalam memproduksi nafsu makan. Saat stress dan hortmon kortisol meningkat otomasti nafsu makan juga akan meningkat. Kalau sudah begitu, kalori yang dikonsumsi tubuh akan mengalami surplus. Ketika kalori surplus, badan akan menggemuk.

Meningkatkan Hormon Ghrelin dan Menurunkan Hormon Leptin.

Dua hormon ini memiliki tugas yang berbeda satu sama lain. Hormon Ghrelin bertugas untuk meningkatkan nafsu makan sedangkan hormon leptin bertugas untuk memberikan sinyal kenyang ke tubuh.

Nah, tidur yang kurang dapat membuat kedua produksi hormon ini terganggu, sehingga orang yang tidurnya kurang nafsu makannya bertambah sedangkan sinyal kenyang untuk berhenti makan melambat. Bayangkan, ketika nafsu makan bertambah dan kita sulit untuk menghentikan makan, yang ada badan makin melar. Dan diet pun gagal. Jika sudah begini langsing hanya sekadar angan-angan.

Membakar Kalori

Tidur yang baik akan membakar kalori lebih banyak atau sama banyaknya saat terbangun. Pembakaran kalori pada saat tiur tergantung pada Rapid Eye Movement (REM) alias gerakan mata cepat. REM adalah kondisi normal dari tidur yang ditandai dengan gerakan cepat dan acak dari mata.

REM ini dipengaruhi oleh beberapa hal seperti minimnya cahaya saat tidur sehingga meningkatkan hormon melatonin saat tidur, tidak makan saat menjelang tidur, tidak berolahraga saat menjelang tidur dan suhu ruang dalam kamar.

Demikian penjelasan tentang tidur yang cukup dapat memengaruhi berat badan Jadi, jika ada pertanyaan tentang Benarkah Tidur yang Cukup dapat Menurunkan Berat Badan? Jawabannya ya dapat membantu dalam menurunkan berat badan. Setuju?

1 komentar

  1. Mungkin ada benarnya tiap orang punya 'pelampiasan' berbeda-beda kalau sudah mengalami stress, ada yang larinya nafsu makan jadi bertambah atau ada juga yang jadi ngga doyan makan.

    Tapi benar, kalau kurang tidur badan bawaannya jadi loyo.

    BalasHapus